
#temanpemilih, (29/9) Perdebatan soal sistem politik dan kedaulatan rakyat telah berlangsung lama. Rousseau pernah berkata: kedaulatan rakyat tak bisa diwakilkan. Bila suara rakyat diwakilkan, ia bisa dikhianati. Tapi Habermas mengingatkan: tanpa ruang diskusi, tanpa percakapan publik, demokrasi kehilangan darahnya. Popper datang dengan suara lain. Yang penting dari demokrasi, katanya, bukan memilih pemimpin terbaik, tapi mencegah lahirnya pemimpin terburuk. Demokrasi adalah mekanisme untuk menyingkirkan kekuasaan yang gagal, tanpa harus menumpahkan darah. Dan indonesia akhirnya memilih demokrasi. Bukan pilihan terbaik. Tapi demokrasi memberi peluang kepada rakyat sebagai pemilik kedaulatan, untuk menghukum pemimpin yang berhianat. Melalui demokrasi kita berpeluang mendapatkan wakil rakyat dan pemimpin yang lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut disampaikan Kadiv Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kota Mataram Muslih Syuaib saat memberikan materi dalam Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) hari ini. Kegiatan yang digelar di gedung dakwah Muhammadiyah NTB tersebut diikuti sejumah mahasiswa dari UIN, Undikma, dan kampus lainnya #kpumelayani #kpukotamataram